PAGARALAM - Sepanjang jalan protokol di Kota Pagaralam saat ini terlihat banyak tumpukan sampah baik sampah kering maupun sampah basah.
Kondisi ini membuat Kota Pagaralam terlihat kotor akibat tumpukan sampah yang sudah beberapa hari tersebut belum diangkut mobil sampah.
Bukan saja di jalan-jalan protokol tumpukan banyak terlihat, namun hampir di seluruh kawasan Kota Pagaralam tumpukan sampah terlihat.
Hal ini membuat warga menjadi resah karena tumpukan sampah tersebut selain membuat lingkungan menjadi kotor dan bau yang dihasilnya sangat tercium busuk.
Pantauan Sripoku.com di beberapa lokasi, salah satu tumpukan sampah yang sudah menggunung terlihat di kawasan Langgar Tengah Kecamatan Pagaralam Selatan.
Bahkan tumpukan sampah tersebut terlihat di sepanjang jalan utama masuk ke Kota Pagaralam. Selain itu tumpukan sampah juga terlihat di kawasan Pasar Dempo Permai.
Joko (34) salah satu pemilik toko di kawasan Jalan H Umar Kota Pagaralam mengatakan, tumpukkan sampah tersebut sudah ada sejak dua hari ini.
Dalam beberapa hari mobil sampah tidak mengangkut sampah. Kondisi tersebut menyebabkan sampah semakin bertumpuk dan menimbulkan bau busuk.
Kepala Dinas Kebersihan Kota Pagaralam, Syaipul Amri, mengatakan, banyaknya tumpukan sampah tersebut disebabkan oleh petugas kebersihan Kota Pagaralam sedang berlibur ke Kota Bengkulu.
Liburan tersebut merupakan bonus dari Walikota Pagaralam kepada petugas kebersihan atas keberhasilan Kota Pagaralam meraih piala Adipura 2011.
"Memang kemarin semua petugas kebersihan mulai dari pasukan kuning dan sopir mobil pengangkut sampah sedang berlibur ke Bengkulu. Berliburnya para petugas kebersihan tersebut merupakan bonus pemberian Bapak Walikota kepada mereka karena sudah berhasil membuat kota Pagaralam menjadi bersih dan bisa meraih piala Adipura kemarin," jelasnya.
Untuk itu saat petugas kebersihan berlibur maka sampah tidak ada yang mengangkutnya. Namun saat ini para petugas kebersihan sudah kembali bekerja dan semua sampah tersebut akan segera dibersihkan dan diangkut.
Penulis : Wawan Septiawan
Editor : Sudarwan
0 comments: