BATAM- Beberapa tokoh dan pemuda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Kelurahan Tanjung Uma meminta kepada Ketua RW dan Lurah Tanjunguma bersikap transparan. Permintaan itu terkait perencanaan pembangunan jembatan Kampung Mantigi di RT 06 RW 04, Kelurahan Tanjunguma.
Mereka menganggap pihak RW dan Kelurahan tidak transparan dalam pengalokasian dana pembangunan jembatan kampung Mantigi yang diperoleh dari dana anggaran PNPM Mandiri dan bantuan swadaya masyarakat yang dikelola pihak Kelurahan.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Tanjung Uma, Hazarin Firda mengatakan, pembangunan jembatan kampung Mantigi sepanjang 185 meter tersebut dianggarkan dana sekitar Rp 250 juta. Namun dalam perjalanan pembangunannya, pemuda-pemuda kelurahan Tanjung Uma yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna, mendapat bantuan dana sebesar Rp 90 juta dari PT Pegadaian untuk pembangunan jembatan sepanjang 60 meter.
"Kami sangat kecewa dengan pihak RW dan Kelurahan, karena spanduk ucapan terima kasih kami terhadap PT Pegadaian yang telah membantu pembangunan jembatan ini dicopot tanpa pemberitahuan kami. Seharusnya pihak RW dan Kelurahan support kami, karena berkat usaha kami Pegadaian memberikan bantuannya. Ulah RW dan pihak Kelurahan ini, sudah kami laporkan kepada Karang Taruna tingkat kota Batam,"ujar Hazarin. (*)
Editor : widodo
0 comments: