Berita Terkini :

Ajaib, Batita Selamat Jatuh dari Lantai III Internasional Plaza Palembang


PALEMBANG, SRIPO — Ajaib fisik Habib, batita (anak bawah tiga tahun) usia dua tahun ini. Terjatuh dari lantai 3 Internasional Plaza (IP), tidak mengalami luka terlalu fatal. Dia hanya perlu menjalani scan di kepala dan tujuh jahitan di kepala, lalu dibawa pulang keluarganya.

Habib terjatuh dari lantai tiga ke lantai dasar IP, Minggu (13/5) pukul 17.45. Akibatnya Habib mengalami luka bagian kepala dan langsung dibawa ke UGD RSRK Charitas. Setelah menjalani CT Scan dan menjalani tujuh jahitan di kepala, sekitar pukul 21.00, Habib diberbolehkan pulang.

Ditemui Sripo di Charitas semalam, tak satu pun pihak keluarga bisa menceritakan kronologis kejadian. Bahkan, Linda, ibu Habib, masih terlihat syok melihat anaknya menjalani perawatan.
Begitu juga keluarga lainnya. “Aku tidak tahu ceritanya. Keluarga ini berasal dari Sekayu, jalan-jalan ke IP karena sudah selesai menghadiri acara pernikahan sanak keluarga,” ujar salah seorang keluarga Habib, yang enggan disebut namanya. Habib nampak diperban kepalanya dan ditunggui sejumlah orang.

Seusai menjalani proses scan, kondisi Habib tampak baik-baik saja. Terlihat bagian kepala Habib, ditutupi perban bekas jahitan. “Kondisinya baik saja, memang sedikit luka memar dan ada tujuh jahitan di kepalanya. Pastinya kondisinya tidak apa-apa,” ujar salah seorang staf IP yang menemani Habib berobat. Manajemen IP membiayai segala perawatan Habib. “Baik-baik saja dan sudah diberi obat penenang, kondisi saat ini sedang tidur dan mulutnya tadi menguap,” tambah salah seorang perawat UGD Charitas setelah melakukan scan terhadap Habib.

Petugas kepolisian dari Polsek IT I Palembang, langsung menuju TKP dan ke rumah sakit. Dikarenakan Linda masih tampak syok, dan terus menangis, petugas pun belum memintai keterangan lebih lanjut.

Hantam Pundak
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Sripo, sebelum terjatuh ke lantai dasar, tubuh Habib sempat mengenai pundak salah seorang penjaga counter yakni Susi. Dikira Susi yang menimpa pundak kanannya cuma botol, tapi setelah itu terdengar ada suara tangisan dan dilihat ternyata anak kecil.

Mendengar ada yang terjatuh, Anas salah seorang security yang sedang bertugas di lantai dasar, langsung memberikan bantuan dan membawa Habib ke rumah sakit. “Bukannya kami tidak mau berbicara, keluarga kami hanya tidak mau beritanya disebar luaskan, karena ibunya syok dan takut dengan keluarga lain,” ujar keluarga korban yang tidak mau disebut namanya.

Sesaat sebelum jatuh, seorang penjaga stan yang berdagang jilbab di lantai 3, sempat melihat Habib masih dalam gendongan ibunya. Namun, ia tidak tahu apakah bayi tersebut masih digendong atau tidak setelah sang ibu sampai di eskalator.

“Saya melihat ibu tersebut melintas di depan dagangan saya. Bahkan, saya sempat menawarkan dagangan saya kepada sang ibu. Sebab itu, saya yakin sebelum balita terjatuh dia digendong ibunya,” kata wanita yang mengaku bernama Reni itu.

Posisi dia berdagang tepat berada sebelum eskalator yang turun menuju Lantai 2. Tapi dia tidak saat Habib terjatuh.

Sementara menurut salah satu security, bayi jatuh dari celah yang ada antara eskalator dan dinding. Luas celah tersebut hanya sekitar 30 sentimeter. Namun, celah tersebut cukup mampu dilewati oleh balita yang memang bertubuh sedang.

“Kejadiannya sekitar pukul 17.45. Saat itu, bayi terjatuh dari lantai 3 dan mengenai salah satu bagian kanopi di lantai dua,” ujar satpam tersebut.

Sebelum mendarat di Lantai Dasar IP, balita malang tersebut terlebih dulu jatuh di fiber yang terpasang di sela-sela eskalator dan dinding Lantai 2. Saking kencangnya laju balita tersebut terjun bebas, bagian fiber jebol dan tidak mampu menahan bobot bayi yang kemudian terus terjun bebas. Barulah saat itu si bayi mendarat di Lantai Dasar IP.

Di lantai dasar Habib menuju sebuah counter handphone yang dijaga Susi. Lantai dasar IP memang pusat jual beli handphone. Habis sempat menghantam bagian pundak Susi.

Menurut rekan kerja Susi, saat Habis tersebut “mendarat”, tidak ada suara tangisan. Mereka juga tidak berani mengangkat tubuh balita yang dari kepalanya darah mengucur deras. Barulah setelah dijemput oleh ibunya suara tangisan menggelegar dari mulut mungil Habib.

Saat dikunjungi Sripo pukul 20.00, bagian fiber yang jebol sudah diganti dengan yang baru. Namun, darah yang tercecer di lantai dasar masih bisa dilihat dengan jelas. Ini membuat counter handphone yang dijaga Susi menjadi perhatian para pengunjung. (cw6/mg19)
Saat ini anda sedang membaca artikel Ajaib, Batita Selamat Jatuh dari Lantai III Internasional Plaza Palembang. Artikel ini telah di berikan rating 4.5 Oleh Kelulut Klanceng. Jika anda menyukai artikel Ajaib, Batita Selamat Jatuh dari Lantai III Internasional Plaza Palembang ini, mohon untuk menekan tombol like dan share yang telah kami sediakan untuk ikut menyebarkan artikel ini.
Bagikan Article :

0 comments: