Sebagai pemulian dan guna merangsang masyarakat untuk membaca dan menghapal Alquran, selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memberikan tunjangan sebesar Rp 400 ribu per bulan kepada setiap penghapal atau hafidz Alquran 30 juz. Saat ini sudah ada puluhan hafidz Aquran 30 juz yang mendapatkan tunjangan tersebut.
“Ini merupakan pemulian terhadap mereka dan juga upaya menjadikan masyarakat di OKI agar getol membaca dan berminat menghapal Alquran. Dan saya berharap bulan Ramadan ini akan lahir hafidz yang baru,” kata Bupati OKI Ishak Mekki kepada wartawan di Kayuagung, Kabupaten OKI, Sabtu (24/06/2012).
Dijelaskan Ishak, jika banyak masyarakat gemar membaca dan menghapal Alquran, maka nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung di dalam Alquran akan lebih mudah dipahami dan diterapkan masyarakat. “Dampaknya karakter manusia Indonesia yang cerdas, sehat, dan bermoral, akan terwujud,” lanjutnya.
Ishak yang mengaku belum hafidz Alquran 30 juz, ternyata seorang anak dari seorang hafidz yakni H. Ahmad Mekki. Dia merupakan tokoh agama yang cukup terkenal di Kayuagung. Selain orangtuanya, mertuanya juga seorang ulama terkenal di Kayuagung yakni H. Muchtar Abdullah.
“Sosok mereka juga yang mendorong saya untuk menghormati para hafidz dan guru agama,” kata Ishak, yang juga membuka pondok pesantren Bait Quran, yang mana santrinya merupakan penghapal Alquran dari berbagai desa di OKI, yang biaya pendidikannya digratiskan.
Selain itu, guna menjaga kinerja para guru agama, seperti ustad dan ustadzah, serta pembantu pegawai pencatatan nikah (P3N), pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga memberikan tunjangan setiap bulannya. Misalnya 3.500 ustad dan ustadzah, setiap bulannya diberikan tunjangan sebesar Rp75 ribu, sebanyak 340 petugas P3N menerima tunjangan sebesar Rp 250 ribu setiap bulan.
Sementara 40 pondok pesantren di Kabupaten OKI, setiap tahunnya menerima bantuan operasional Rp40 juta. Terhadap kepeduliannya ini, tak heran Forum Pondok Pesantren (Forpes) Sumsel memberikan Pesantren Award kepada Ishak Mekki.
Di masa lalu, Kabupaten OKI merupakan daerah yang banyak melahirkan qori dan qoriah terbaik di Sumatera Selatan. Sebagian pernah meraih juara nasional. Bahkan hafidz Alquran 30 juz, yakni Muhammad Zaki Al-Hafidz, meraih peringkat ke-12 dunia. Maka guna mengembalikan keadaan tersebut, setiap tahun pemerintah Kabupaten OKI memberikan bantuan pembinaan kepada para qori dan qoriah yang berprestasi sebesar Rp 20 juta.
Bantuan pembinaan tersebut ternyata memberikan dampak yang signifikan. Pada 2010, Kabupaten OKI menempati urutan ke-5 di Sumsel pada ajang MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), tahun 2011 naik ke urutan kedua, tahun 2012 duduk di urutan ketiga, dan tahun 2013 Kabupaten OKI berkeinginan menjadi tuan rumah MTQ tingkat Sumatera Selatan.
Sama seperti pemerintahan daerah lainnya, puluhan tokoh masyarakat atau mereka yang berprestasi di OKI setiap tahun diumrohkan ke tanah suci secara bergiliran. Dan kini Kabupaten OKI tengah merencanakan pembangunan Masjid Raya dan Islamic Center, yang mana lahan sudah tersedia di Kayuagung.
Editor : Bedjo
Sumber : Sriwijaya Post
0 comments: