JAKARTA - Industri kosmetik dalam negeri sampai saat ini masih menghadapi berbagai kendala yang menghambat perkembangan bisnis ini. Salah satu penghambat itu adalah minimnya bahan baku olahan.
Menurut Direktur Utama PT Mustika Ratu Tbk, Putri Kuswisnu Wardani, minimnya industri pengolahan bahan baku itu membuat para produsen kosmetik dalam negeri kewalahan dalam berinovasi.
Putri menyayangkan kondisi yang dihadapi industri komestik dalam negeri ini. Sebab Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah sebagai bahan baku mentah produk-produk kosmetik.
"Tidak semua menggunakan jamu atau alami, tetapi juga ada yang kimia," ujar Putri di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Saat ini, dia menambahkan, untuk mendapat bahan baku pendukung produksi, Indonesia masih bergantung pada negara-negara kawasan Eropa dan Amerika. "Karena mereka sudah mendalami itu sejak lama," ujar Putri.
Untuk itu, Putri mendorong Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar terus menjaring investasi asing di sektor tersebut, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan dan akhirnya dapat berinovasi lebih banyak.
"Dengan demikian produk kosmetik Indonesia dapat bersaing di dunia internasional. Memang kompleks. Bagaimana bisa memetakan para pelaku dan pasar tersebut, sehingga dapat mendukung industri komestik nasional," tuturnya.
Penulis: Sugiyarto | Editor: Sugiyarto
0 comments: