Astronot AS Neil Armstrong, orang yang pertama kali mendarat di Bulan, telah dimakamkan melalui upacara pribadi yang hanya dihadiri keluarga dan sahabat.
Armstrong meninggal pada Sabtu pekan lalu pada usia 82 tahun, dimakamkan di Cincinnati, Ohio, yang dihadiri hanya oleh para undangan, mencerminkan pribadi Armstrong.
Ratusan juta orang menyaksikan pendaratan Armstrong di Bulan pada 20 Juli 1969 dan digambarkan sebagai : "Langkah kecil bagi seorang pria, sebuah lompatan besar bagi umat manusia."
Kalimat itu merupakan ungkapan yang paling populer di abad 20.
Pada Jumat, keluarga Armstrong dan teman-temannya para astronot berkumpul di sebuah klub golf pribadi untuk menggelar upacara pemakaman.
"Langkah pertama Neil Armstrong di Bulan itu memuluskan jalan bagi yang lain untuk menjejakkan kaki "pertama" di planet lain," kata Charles Bolden, yang merupakan kepala badan angkasa AS Nasa.
Pengibaran bendera setengah tiang dilakukan di AS pada Jumat, menyusul perintah dari Presiden Barack Obama menjelang pemakaman Armstrong.
Sebelumnya, Presiden Obama menggambarkan Armstrong sebagai "pahhlawan bukan hanya pada masanya, ettapi sepanjang masa".
Sebuah upacara peringatan publik bagi astronot itu rencananya akan digelar pada 12 September di Washington.
Keluarga Armstrong mengatakan pada Sabtu lalu, bahwa dia meninggal akibat komplikasi setelah menjalani operasi jantung.
Neil Armstrong dikenal sebagai orang yang rendah hati dan tidak berupaya menjadi sorotan.
Pernyataan keluarga itu memuji Armstrong sebegai seorang "pahlawan Amerika yang tidak berpihak" dan meminta agar penggemarnya untuk menghargai "pelayanan, prestasi dan kerendahan hati" yang dimilikinya.
November lalu, Armstrong menerima penghargaan tertinggi bagi warga sipil AS , Congressional Gold Medal.
Banyak rekan dan teman-temannya memberikan pujian kepada Armstrong sebagai orang yang rendah hati dan tidak pernah mencoba menjadi pusat perhatian.
Michael Collins, seorang pilot dalam misi Apollo 11 ke Bulan mengatakan : "Dia merupakan yang terbaik dan saya akan sangat merindukannya".
Dalam wawancara dengan TV Australia pada tahun ini, dia merefleksikan peristiwa selama tiga jam di Bulan ketika dia berhenti untuk mengenang para astronot AS dan Soviet yang tewas dalam misi luar angkasa.
Armstrong dan rekannya Astronot Edwin "Buzz" Aldrin mengumpulkan benda-benda, melakukan eksperimen dan mengambil foto selama berjalan di Bulan.
Apollo 11 merupakan misi luang angkasa terakhir Armstrong. Pada tahun 1971, dia meninggalkan NASA untuk mengajar teknik luar angkasa.
Lahir pada 1930, dan dibesarkan di Ohio, Armstrong melakukan penerbangan pertamanya pada usia enam tahun bersama ayahnya dan memiliki keinginan kuat terhadap penerbangan.
Dia menerbangkan pesawat Angkatan Laut selama perang Korea tahun 1950an dan bergabung dengan program luar angkasa AS pada 1962.
Editor : Soegeng Haryadi
Sumber : Tribunnews
0 comments: